Pemprov Bengkulu Seperti Marketing Terkait Batubara
![]() |
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler mengaku heran dan kaget soal suplai batubara untuk PLTU Teluk Sepang. |
REALITAPOST.COM, BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu disebut seperti laiknya marketing, terkait suplai batu bara untuk operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang yang dikelola PT. Tenaga Listrik Bengkulu (TLB). Ini disampaikan Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.Ip, MAP, Minggu (15/1).
"Saya kaget ketika membaca pernyataan Pemprov Bengkulu melalui Kadis Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), yang bakal memanggil enam pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Bengkulu. Karena keenam pemegang IUP itu tidak menyuplai batu bara untuk operasional PLTU yang dikelola PT. TLB, sebagaimana arahan dari Kementerian ESDM," ungkap Dempo.
Sehingga, lanjut Dempo, PT. TLB terpaksa mendatangkan batu bara dari provinsi tetangga, dan ketika itu terjadi maka dapat menyebabkan kerusakan jalan di dalam wilayah Provinsi Bengkulu. "Dengan pernyataan itu secara tidak langsung mengambinghitamkan angkutan batu bara menjadi penyebab utama kerusakan jalan di Provinsi Bengkulu ini," kata Dempo.
Menurut Dempo, sebenarnya berkaitan dengan kerusakan jalan itu kurang tepat ketika ESDM yang menyampaikan. Harusnya ini kewenangan Dinas Perhubungan. "Karena sama-sama kita ketahui jika kerusakan jalan itu akibat angkutan yang melebihi tonase. Dengan demikian Dishub yang harusnya bertindak, dimana angkutan itu tidak melebihi tonase," ujar Dempo.
Jadi, sambung Dempo, penyebab jalan rusak itu, masalahnya bukan pada batu baranya datang dari daerah mana, melainkan tonase angkutan itu sendiri. "Dengan pernyataan itu ada kesan menggiring opini jika angkutan batu bara dari luar Provinsi Bengkulu penyebab rusaknya jalan. Makanya saya katakan jika Pemprov sudah seperti marketing TLB saja," sesalnya.
Lebih jauh dikatakannya, seharusnya bagaimana Pemprov itu mendorong agar komoditi seperti batu bara, kopi, CPO dan lainnya dari luar Bengkulu bisa masuk dan ekspor melalui Pulau Baai. Selama inikan terus diwacanakan mau menjadikan Bengkulu sebagai gerbang ekspor di Pulau Sumatera, dan masuknya batu bara dari luar Bengkulu bisa menjadi momentum mewujudkannya.
"Ketika komoditi-komoditi dari luar Provinsi Bengkulu ini masuk dan ekspor melalui Pulau Baai, pasti mendatangkan keuntungan bagi daerah. Seperti dari pajak bagi hasil ekspor tersebut. Makanya ekspor ini harus terus kita giring, sehingga pertumbuhan ekonomi di Bengkulu ini bisa siginifikan," demikian Dempo.(Damar)
Tidak ada komentar
Posting Komentar